Perayaan Kelulusan Zaman Sekarang
Tahukah kalian apa yang remaja sekarang lakukan usai pembagian amplop kelulusan? Mungkin sebagian besar dari kalian mengetahuinya. Namun cukup banyak pula yang tidak tahu. Zaman sekarang banyak sekali yang merayakan kelulusan itu dengan berbagai macam hal, baik itu positif maupun negatif. Positifnya seperti syukuran makan-makan, doa bersama, saling memberi selamat, dan sebagainya. Sedangkan hal negatif yang kerap dilakukan sangat banyak melebihi hal positifnya, seperti pawai, coret-coret seragam, kebut-kebutan, pesta narkoba, dan lain sebagainya.Contoh yang sangat sering saya lihat seperti yang terjadi di kota Pontianak sendiri. Hampir rata-rata para remaja yang dinyatakan lulus ikut dalam aksi tidak wajar tersebut. Mirisnya hal-hal yang seperti itu dilakukan oleh siswa dari berbagai sekolah, baik itu lulusan dari Sekolah Menengah Atas maupun Madrasah Aliyah.
Dari tahun ke tahun tradisi aneh tersebut selalu saja dilaksanakan. Dari daerah manapun bisa dikatakan pasti ada. Akan tetapi dari pendapat berbagai orang, banyak yang mengatakan hal itu bukan hanya sebagai tradisi biasa, melainkan peristiwa mengerikan. Bagaimana tidak? Remaja yang merayakan peristiwa itu semakin tahun semakin berani berbuat nekat dan amat tidak layak. Seperti halnya yang dilakukan remaja tempo hari (2/5/2017).
Sebagian dari mereka yang sengaja merobek bajunya hingga menjadi baju tanpa lengan dan juga tidak mengancingkannya sebagaimana semestinya. Coba anda bayangkan bila itu terjadi pada remaja perempuan? Sangat tidak masuk akal bukan? Karena mungkin anda berpikir remaja putri akan lebih baik dibandingkn dengan remaja putra. Namun, ironisnya itu benar-benar terjadi pada remaja putri masa kini. Sangat menyedihkan sekali bila orang tuanya sengaja membiarkan atau tidak peduli apa yang mereka lakukan.
Memang benar pernyataan kelulusan adalah yang paling dinanti. Hanya saja sangat tidak normal bila saat yang menggembirakan tersebut malah dirayakan dengan hal-hal yang tidak semestinya. Sungguh teramat disayangkan dengan kondisi remaja sekarang yang lebih suka melakukan hal-hal tidak pantas daripada mendalami agama.