Nama : Umi Wahyula
Nim : 11632025
Kelas : Bimbingan dan Konseling Islam / IV / A
Tugas 1, diberikan pada tanggal 7 Maret 2018 dan telah terselesaikan 13 Maret 2018 pukul 20.46 WIB. (Gang Hidayah Desa Kapur, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat)
Konsep Dasar Konseling Kelompok
A.
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk
lain meskipun sama-sama ciptaan Allah. Karena manusia diciptakan terdiri dari
dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu unsur jasmani dan rohani. Selain itu, manusia tidak dapat hidup
sendiri, tetapi membutuhkan orang lain untuk keberlangsungan hidupnya. Kodrat
manusia yang seperti itu artinya manusia diciptakan bukan hanya sebagai makhluk
individu saja, melainkan juga sebagai makhluk sosial.
Dalam kehidupan seharusnya pengembangan manusia secara utuh
mencapai pendirian yang tangguh dengan jiwa sosial dan kesusilaan yang tinggi
serta memiliki ketakwaan yang kokoh. Namun yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah kenyataan yang berbeda. Banyak individu yang jiwanya rapuh,
kesulitan untuk menempatkan diri dalam dunia sosial, dan ketakwaannya yang
labil.
Berhubungan dengan masalah- masalah tersebut ilmu pengetahuan
melahirkan salah satu cabang ilmu baru yang membantu manusia dalam meningkatkan
potensi diri dan menyelesaikan masalahnya. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu
konseling. Ilmu konseling ini dibagi menjadi tiga berdasarkan kuantitas, yakni
konseling individual, konseling kelompok, dan konseling klasikal. Namun, kali
ini tidak membahas tentang konseling individual dan konseling klasikal, tapi
membahas tentang konselor dan konseli yang terdiri dari beberapa orang.
Sehingga pokok pembahasannya adalah konseling kelompok.
Konseling kelompok disini diupayakan bermanfaat bagi
individu-individu yang memiliki masalah tanpa harus takut untuk mengungkapkan
masalah dan didengar oleh orang lain. Konseling ini bertujuan untuk membantu
menyelesaikan masalah secara bersama-sama dengan berdasarkan pengalaman atau
pendapat beberapa orang yang sama-sama berada dalam proses pemberian bantuan
tersebut.
Konseling kelompok memiliki keuntungan atau kelebihan dibandingkan
konseling jenis yang lain. Jika dibandingkan dengan konseling individual,
proses konseling kelompok lebih mengefisienkan waktu. Contohnya, jika konseling
individual bisa menyelesaikan masalah seorang konseli dalam dua sesi pertemuan,
sedangkan konseling kelompok bisa menyelesaikan masalah beberapa orang konseli
dalam waktu yang sama.
B.
Ringkasan Materi
1.
Rasional Konseling Kelompok
Konseling kelompok memberikan berbagai pengalaman dari individu
satu pada individu-individu yang lain sehingga dapat dikatakan lebih efektif
dalam membantu konseli karena mengacu dan fokus pada penyediaan informasi oleh
aktivitas-aktivitas kelompok dalam kegiatan yang terencana dan terorganisasi.
Konseling kelompok ini mengacu pada pengalaman perkembangan dan penyesuaian
yang dilakukan secara rutin dalam ruang lingkup kelompok. Fokus dari konseling
kelompok adalah membantu konseli dalam mengatasi masalah melalui penyesuaian
diri dalam perkembangan kepribadian dari hari ke hari.
2.
Pengertian Konseling Kelompok
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konseling adalah pemberian
bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman
terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah,
sedangkan kelompok adalah kumpulan (tentang orang, binatang, dan sebagainya).
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa konseling kelompok adalah proses pemberian
bantuan oleh konselor kepada konseli agar konseli dapat meningkatkan kemampuan
diri dan menyelesaikan masalahnya dengan cara berkumpul sehingga dapat
menghadapinya secara bersama-sama.
Sedangkan menurut bapak Muhammad Edi Kurnanto (Kurnanto, 2014) , konseling kelompok
adalah proses konseling yang dilakukan secara kelompok, dimana konselor
berhadapan dengan konseli dalam bentuk kelompok yang dinamis untuk
memfasilitasi atau membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya
secara bersama-sama.
3.
Fungsi Layanan Konseling Kelompok
a.
Fungsi
layanan kuartif, yaitu layanan yang diarahkan untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi individu .
b.
Fungsi
layanan preventif, yaitu layanan konseling yang diarahkan untuk mencegah
terjadinya persoalan pada diri individu.
4.
Tujuan Layanan Konseling Kelompok
Tujuan
dari konseling kelompok adalah untuk meningkakan kepercayaan iri konseli.
Kepercayaan diri dapat ditinjau dalam kepercayaan diri lahir dan batin yang
diimplementasikan ke dalam tujuh ciri yaitu, cinta diri dengan gaya hidup dan
perilaku untuk memelihara diri, sadar akan potensi dan kekurangan yang
dimiliki, memiliki tujuan hidup yang jelas, berpikir positif dengan apa yang
dikerjakan dan bagaimana hasilnya, dapat berkomunikasi dengan orang lain,
memiliki ketegasan, penampilan diri yang baik, dan memiliki pengendalian
perasaan.
5.
Faktor-Faktor Terapeutik dalam Terapi Kelompok
a.
Membangkitkan
harapan (instillation of hope)
b.
Universalitas
( universality)
c.
Penyampaian
(imparting of information)
d.
Altruism
e.
Recapitulasi
korektif kelompok keluarga primer (the corrective recapitulation of the primary
family group)
f.
Pengembangan
teknik sosialisasi (development of socializing techniques)
g.
Perilaku
imitatif (imitative behavior)
h.
Belajar
interpersonal (interpersonal learning)
i.
Kohesivitas
kelompok (group cohesiveness)
j.
Catharsis
6.
Keterampilan Dasar untuk Pemimpin Kelompok
a.
Active
Listening (mendengar aktif)
b.
Refleksi
c.
Klarifikasi
dan bertanya
d.
Meringkas
e.
Menghubungkan
(linking)
f.
Ceramah
singkat dan pemberian informasi (
g.
Mendorong
dan pendukung
h.
Pengaturan
nada
i.
Pemodelan
dan self-disclosure
j.
Penggunaan
mata
k.
Penggunaan
suara
l.
Penggunaan
energi pemimpin
m.
Mengidentifikasi
pengikut
n.
Pemahaman
multicultural
o.
Focusing
p.
Cutting
off dan drawing out
q.
Rounds
dan dyads
7.
Keunggulan dan keterbatasan konseling kelompok
a.
Keunggulan
konseling kelompok
- Menghemat waktu dan energi.
- Menyediakan sumber belajar dan masukan yang kaya bagi konseli.
- Pengalaman komunalitas dalam konseling kelompok dapat meringankan
beban penderitaan dan menentramkan konseli.
- Memenuhi kebutuhan akan rasa memiliki.
- Bisa menjadi sarana untuk melatih dan mengembangkan keterampilan
dan perilaku sosial dalam suasana yang mendekati kondisi kehidupan nyata.
- Menyediakan kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain
- Memberikan motivasi yang kuat kepada konseli untuk berperilaku
konsisten sesuai dengan rencanatindakannya.
- Bisa menjadi sarana eksplorasi.
b.
Keterbatasan
konseling kelompok
- Tidak cocok untuk mengatasi masalah tertentu.
- Ambiguitas inheren menyebabkan konselor lebih mengendalikan
kelompok.
- Masalah yang muncul dalam kelompok kadang dapat membahayakan
konselor atau konseli dengan pihak lain.
- Terkadang kesultan dalam mengatur jadwal konseling kelompok.
- Beberapa anggota kelompok tidak memdapatkan perhatian secara
memadai.
- Kombinasi antara anggota kelompok sangatlah penting, namun sulit
dicapai.
- Konselor kelompok harus terlatih dan terampil.
C.
Analisis
Pada bagian pertama buku ini
membahas berbagai hal tentang konseling kelompok, seperti rasional konseling
kelompok, pengertian, tujuan, fungsi, faktor-faktor terapeutik dalam terapi
kelompok, keterampilan dasar untuk memimpin kelompok, dan keunggulan dan keterbatasan
konseling kelompok. Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam pengetahuan tentang
konseling kelompok, tidak selayaknya saya mengkritik isi dari buku ini.
Sehingga saya hanya bisa menganalisis tentang tulisan dari buku ini, terutama
bagian pertama. Bagi saya dalam penulisan buku ini penulis banyak menggunakan
bahasa atau kata-kata yang mudah dipahami. Meskipun juga terkadang ada bahasa
yang sulit untuk saya cerna dengan baik. Tetapi itu tidak begitu banyak. Saya
sangat terinpirasi dari buku ini untuk lebih banyak lagi membaca buku lain
tentang materi yang sama, yaitu konseling kelompok. Hal tersebut berguna
sebagai penguat ilmu pengetahuan yang saya peroleh dari buku ini.
Daftar
Pustaka
Kurnanto, M. E. (2014). Konseling
Kelompok. Bandung: Alfabeta.