Selasa, 13 Maret 2018

sinopsis tentang konsep dasar konseling kelompok


Nama  : Umi Wahyula
Nim     : 11632025
Kelas   : Bimbingan dan Konseling Islam / IV / A
               Tugas 1, diberikan pada tanggal 7 Maret 2018 dan telah terselesaikan 13 Maret 2018 pukul 20.46 WIB. (Gang Hidayah Desa Kapur, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat)
Konsep Dasar Konseling Kelompok
A.      Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lain meskipun sama-sama ciptaan Allah. Karena manusia diciptakan terdiri dari dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu unsur jasmani dan rohani.  Selain itu, manusia tidak dapat hidup sendiri, tetapi membutuhkan orang lain untuk keberlangsungan hidupnya. Kodrat manusia yang seperti itu artinya manusia diciptakan bukan hanya sebagai makhluk individu saja, melainkan juga sebagai makhluk sosial.
Dalam kehidupan seharusnya pengembangan manusia secara utuh mencapai pendirian yang tangguh dengan jiwa sosial dan kesusilaan yang tinggi serta memiliki ketakwaan yang kokoh. Namun yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan yang berbeda. Banyak individu yang jiwanya rapuh, kesulitan untuk menempatkan diri dalam dunia sosial, dan ketakwaannya yang labil.
Berhubungan dengan masalah- masalah tersebut ilmu pengetahuan melahirkan salah satu cabang ilmu baru yang membantu manusia dalam meningkatkan potensi diri dan menyelesaikan masalahnya. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu konseling. Ilmu konseling ini dibagi menjadi tiga berdasarkan kuantitas, yakni konseling individual, konseling kelompok, dan konseling klasikal. Namun, kali ini tidak membahas tentang konseling individual dan konseling klasikal, tapi membahas tentang konselor dan konseli yang terdiri dari beberapa orang. Sehingga pokok pembahasannya adalah konseling kelompok.
Konseling kelompok disini diupayakan bermanfaat bagi individu-individu yang memiliki masalah tanpa harus takut untuk mengungkapkan masalah dan didengar oleh orang lain. Konseling ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah secara bersama-sama dengan berdasarkan pengalaman atau pendapat beberapa orang yang sama-sama berada dalam proses pemberian bantuan tersebut.
Konseling kelompok memiliki keuntungan atau kelebihan dibandingkan konseling jenis yang lain. Jika dibandingkan dengan konseling individual, proses konseling kelompok lebih mengefisienkan waktu. Contohnya, jika konseling individual bisa menyelesaikan masalah seorang konseli dalam dua sesi pertemuan, sedangkan konseling kelompok bisa menyelesaikan masalah beberapa orang konseli dalam waktu yang sama.

B.    Ringkasan Materi
1.    Rasional Konseling Kelompok
Konseling kelompok memberikan berbagai pengalaman dari individu satu pada individu-individu yang lain sehingga dapat dikatakan lebih efektif dalam membantu konseli karena mengacu dan fokus pada penyediaan informasi oleh aktivitas-aktivitas kelompok dalam kegiatan yang terencana dan terorganisasi.
Konseling kelompok ini mengacu pada pengalaman perkembangan dan penyesuaian yang dilakukan secara rutin dalam ruang lingkup kelompok. Fokus dari konseling kelompok adalah membantu konseli dalam mengatasi masalah melalui penyesuaian diri dalam perkembangan kepribadian dari hari ke hari.
2.    Pengertian Konseling Kelompok
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konseling adalah pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah, sedangkan kelompok adalah kumpulan (tentang orang, binatang, dan sebagainya). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa konseling kelompok adalah proses pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli agar konseli dapat meningkatkan kemampuan diri dan menyelesaikan masalahnya dengan cara berkumpul sehingga dapat menghadapinya secara bersama-sama.
Sedangkan menurut bapak Muhammad Edi Kurnanto (Kurnanto, 2014), konseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan secara kelompok, dimana konselor berhadapan dengan konseli dalam bentuk kelompok yang dinamis untuk memfasilitasi atau membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya secara bersama-sama.
3.    Fungsi Layanan Konseling Kelompok
a.       Fungsi layanan kuartif, yaitu layanan yang diarahkan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi individu .
b.      Fungsi layanan preventif, yaitu layanan konseling yang diarahkan untuk mencegah terjadinya persoalan pada diri individu.

4.    Tujuan Layanan Konseling Kelompok
Tujuan dari konseling kelompok adalah untuk meningkakan kepercayaan iri konseli. Kepercayaan diri dapat ditinjau dalam kepercayaan diri lahir dan batin yang diimplementasikan ke dalam tujuh ciri yaitu, cinta diri dengan gaya hidup dan perilaku untuk memelihara diri, sadar akan potensi dan kekurangan yang dimiliki, memiliki tujuan hidup yang jelas, berpikir positif dengan apa yang dikerjakan dan bagaimana hasilnya, dapat berkomunikasi dengan orang lain, memiliki ketegasan, penampilan diri yang baik, dan memiliki pengendalian perasaan.
5.    Faktor-Faktor Terapeutik dalam Terapi Kelompok
a.    Membangkitkan harapan (instillation of hope)
b.    Universalitas ( universality)
c.    Penyampaian (imparting of information)
d.   Altruism
e.    Recapitulasi korektif kelompok keluarga primer (the corrective recapitulation of the primary family group)
f.     Pengembangan teknik sosialisasi (development of socializing techniques)
g.    Perilaku imitatif (imitative behavior)
h.    Belajar interpersonal (interpersonal learning)
i.      Kohesivitas kelompok (group cohesiveness)
j.      Catharsis
6.   Keterampilan Dasar untuk Pemimpin Kelompok
a.    Active Listening (mendengar aktif)
b.    Refleksi
c.    Klarifikasi dan bertanya
d.   Meringkas
e.    Menghubungkan (linking)
f.     Ceramah singkat dan pemberian informasi (
g.    Mendorong dan pendukung
h.    Pengaturan nada
i.      Pemodelan dan self-disclosure
j.      Penggunaan mata
k.    Penggunaan suara
l.      Penggunaan energi pemimpin
m.  Mengidentifikasi pengikut
n.    Pemahaman multicultural
o.    Focusing
p.    Cutting off dan drawing out
q.    Rounds dan dyads
7.    Keunggulan dan keterbatasan konseling kelompok
a.    Keunggulan konseling kelompok
-       Menghemat waktu dan energi.
-       Menyediakan sumber belajar dan masukan yang kaya bagi konseli.
-       Pengalaman komunalitas dalam konseling kelompok dapat meringankan beban penderitaan dan menentramkan konseli.
-       Memenuhi kebutuhan akan rasa memiliki.
-       Bisa menjadi sarana untuk melatih dan mengembangkan keterampilan dan perilaku sosial dalam suasana yang mendekati kondisi kehidupan nyata.
-       Menyediakan kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain
-       Memberikan motivasi yang kuat kepada konseli untuk berperilaku konsisten sesuai dengan rencanatindakannya.
-       Bisa menjadi sarana eksplorasi.
b.    Keterbatasan konseling kelompok
-       Tidak cocok untuk mengatasi masalah tertentu.
-       Ambiguitas inheren menyebabkan konselor lebih mengendalikan kelompok.
-       Masalah yang muncul dalam kelompok kadang dapat membahayakan konselor atau konseli dengan pihak lain.
-       Terkadang kesultan dalam mengatur jadwal konseling kelompok.
-       Beberapa anggota kelompok tidak memdapatkan perhatian secara memadai.
-       Kombinasi antara anggota kelompok sangatlah penting, namun sulit dicapai.
-       Konselor kelompok harus terlatih dan terampil.

C.      Analisis
Pada bagian pertama buku ini membahas berbagai hal tentang konseling kelompok, seperti rasional konseling kelompok, pengertian, tujuan, fungsi, faktor-faktor terapeutik dalam terapi kelompok, keterampilan dasar untuk memimpin kelompok, dan keunggulan dan keterbatasan konseling kelompok. Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam pengetahuan tentang konseling kelompok, tidak selayaknya saya mengkritik isi dari buku ini. Sehingga saya hanya bisa menganalisis tentang tulisan dari buku ini, terutama bagian pertama. Bagi saya dalam penulisan buku ini penulis banyak menggunakan bahasa atau kata-kata yang mudah dipahami. Meskipun juga terkadang ada bahasa yang sulit untuk saya cerna dengan baik. Tetapi itu tidak begitu banyak. Saya sangat terinpirasi dari buku ini untuk lebih banyak lagi membaca buku lain tentang materi yang sama, yaitu konseling kelompok. Hal tersebut berguna sebagai penguat ilmu pengetahuan yang saya peroleh dari buku ini.

Daftar Pustaka

Kurnanto, M. E. (2014). Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.