Bismillahirrahmanirrahiim
KOMUNIKASI ISLAM
Bab 1
Pengertian, Ruang Lingkup, dan Manfaat mempelajari
Komunikasi Islam
A.
Definisi Komunikasi Islam
1.
Definisi Komunikasi
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu communication yang artinya
adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui tanda, lambang,
atau tingkah laku. Mengungkapkan suatu ide kepada pihak lain dalam bentuk
pidato, tulisan, perbincangan, atau korespondensi juga bisa disebut komunikasi.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi artinya pengiriman atau penerimaan
pesan antara dua orang atau lebih dengan tujuan pesan tersebut dapat dipahami.
Pengertian lain dari komunikasi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah tejadinya hubungan kontak antara dua orang atau lebih.
Untuk kata
komunikasi dalam bahasa Arab lebih sering menggunakan istilah tawashul
dan ittishal. Tapi kalau merujuk pada kata dasarnya, yaitu washala
yang artinya sampai, berarti tawashul diartikan sebagai proses bertukar informasi
yang dilakukan oleh dua pihak hingga pesan sampai dan dapat dipahami. Tawashul
bukanlah komunikasi satu arah, melainkan dua arah.
Sementara
kata ittishal lebih mengarah pada ketersambungan pesan tanpa harus ada
timbal baliknya. Berarti ittishal lebih mengarah pada komunikasi satu
arah yang hanya bertujuan tersampainya atau tersambungnya informasi yang berupa
pesan itu pada pihak yang dimaksud.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian-pengertian
yang didapat ialah, komunikasi adalah suatu proses pemberian informasi oleh
komunikator yang melalui media kepada komunikan dengan tujuan penerima
informasi mengalami perubahan. Jika berdasarkan pada pegalaman, komunikasi
adalah suatu proses membagi dan berbagi pengalaman dengan tujuan memengaruhi.
2.
Definisi Islam
-
Islam adalah melaknasakan semua rukun Islam, bila dilihat
dari segi amalan utama pemeluk agama Islam.
-
Islam adalah kerendahan, penyerahan diri, dan ketundukan
kepada Allah atas apa yang diperintahkan-Nya.
-
Islam adalah sistem umum dan peraturan lengkap tentang
kehidupan, serta konsekuensi atas penerimaan dan penolakan ajaran yang dibawa
nabi Muhammad SAW dari Allah SWT.
-
Islam adalah kumpulan nilai yang diturunkan Allah kepada
nabi Muhammad untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
-
Islam adalah jawaban yang benar dan tepat untuk semua
pertanyaan yang menyibukkan akal manusia tentang kehidupan sepanjang masa.
-
Islam adalah roh, cahaya penerang, obat segala penyakit,
dan jalan yang lurus yang akan memberikan keselamatan bagi penggunanya.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat
diambil kesimpulan yaitu, Islam adalah agama penyelamat yang mendamaikan
seluruh umat manusia dengan peratutan tentang kehidupan, kumpulan nilai yang
diajarkan, dan hal-hal lainnya.
3.
Makna Komunikasi Islam
Dari definisi komunikasi dan definisi Islam, dapat
diketahui bahwa komunikasi Islam berupaya untuk membuat orang nyaman dalam
berkomunikasi dengan kita, karena komunikasi Islam dibangun di atas
prinsip-prinsip Islam. Segala tindakan apapun dalam berkomunikasi dapat
menyakiti dan melukai, atau bahkan merusak hati seseorang, karena semua itu bertentangan
dengan roh komunikasi dalam Islam. Oleh karena itu komunikasi yang berlabel
Islam sangat dibutuhkan, agar dalam berkomunikasi dapat menyelamatkan dan
mendamaikan hati, bukan sebaliknya.
B. Ruang Lingkup Kajian Komunikasi Islam
Objek kajian ilmu komunikasi Islam terdiri
dari tiga paket yang tidakdapat dipisahkan antara yang satu dengan yang
lainnya. Tiga paket itu adalah komunikasi manusia dengan Allah, komunikasi manusia
dengan dirinya sendiri, dan komunikasi manusia dengan yang lainnya. Tiga bentuk
komunikasi ini merupakan warisan dari ajaran agama secara universal.
C. Manfaat Mempelajari Ilmu Komunikasi Islam
Aktivitas komunikasi tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan sehari-hari. Komunikasi itu sendiri merupakan fundamental bagi
seseorang hidup bermasyarakat, sehingga tanpa masyarakat, komunikasi tidak
mungkin dapat berkembang. Oleh karena itu, komunikasi sangatlah penting dalam
kehidupan.
Dalam hal itu, Islam tidak membiarkan umatnya
berkomunikasi tanpa panduan. Sehingga ilmu komunikasi Islam bertujuan untuk
membimbing kaum Muslimin secara khusus dan umum untuk membangun komunikasi pada
Penciptanya, dirinya sendiri, dan sesama dalam prinsip-prinsip Islam. Selain
membimbing, tujuan yang lainnya juga agar komunikasi yang terjalin dapat
menyelamatkan dan mendamaikan, baik untuk si komunikan maupun masyarakat umum.
Bab 2
Sumber Komunikasi Islam
A.
Sumber-sumber Komunikasi Islam
Komunikasi Islam menggunakan sumber utama yang sangat
potensial untuk dikaji yaitu Al-Qur’an dan As-sunnah. Dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah atau ilmu-ilmu pendukung
dalam komunikasi islam, seperti sumber lain kitab - kitab para ulama baik yang
lama maupun yang kontemporer. Dan Sumber lain yang tidak kalah pentingnya
adalah ilmu komunikasi umum. Komunikasi ini sangat membantu untuk mengkaji
dalam hakikat ilmu komunikasi.
1.
Al-Qur’an
Definisi Al-Qur’an
Secara etimologis Al-Qur’an berarti menghimpun atau
menyatukan. Yang dimaksud menghimpun dan menyatukan di sini adalah menghimpun
huruf-huruf menjadi kata, menghimpun kata-kata menjadi ayat, mengimpun
ayat-ayat menjadi surat, menghimpun surat-surat menjadi mushaf Al-Qur’an.
Selain berarti menghimpun, Al-Qur’an juga berati tilawah atau membaca. Sehingga bila kedua arti ini dipadukan, maka
Al-Qur’an adalah kumpulan huruf-huruf adan kata-kata yang dapat dibaca.
Sementara secara terminologis, terdapat beberapa
pengertian tentang Al-Qur’an, yaitu:
-
Al-Qur’an adalah firman Allah (QS. An-Najm (53): 4) yang
menjadi rujukan utama dalam komunikasi Islam.
-
Al-Qur’an adalah mukjizat, karena tidak ada kata yang
sanggup menandinginya. Mukjizat yang dimaksud adalah sesuatu yang diluar
kendali/kemampuan manusia
-
Diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril a.s. (QS. 26:92).
-
Disampaikan secara mutawatir.
-
Membaca Al-Qur’an bernilai ibadah.
Al-Qur’an adalah kitabullah
yang diturunkan di Makkah dan Madinah untuk nabi Muhammad Saw melalui malaikat
Jibril a.s. Semua yang berkaita dengan Al-Qur’an sangatlah istimewa, baik itu
tempatnya, penerimanya, serta penyampainya pun istimewa. Sehingga semua yang
berhubungan dengan Al-Qur’an menjadi hebat dan mulia.
Fungsi Al-Qur’an
-
Al-Qur’an sebagai Huda
(petunjuk)
Al-Qur’an seperti GPS yang menunjukkan jalan yang menyelamatkan (Islam).
Fungsinya untuk memandu manusia dalam perjalanan mengarungi kehidupan agar
sampai ke tujuan dengan selamat. Allah telah menciptakan mata dan telinga
sebagai penerima (masuknya informasi) lalu masuk ke kepala (otak/akal) manusia
lalu masuk ke hati sehingga menjadikannya tenang.
-
Al-Qur’an sebagai Furqan
(pembeda)
Al-Qur’an diturunkan sebagai pembeda antara yang baik dan yang buruk,
membedakan mana yang halal dan haram, membedakan apa yang selalu diperdebatkan
oleh manusia, lalu Al-Qur’an memutuskan aturannya berupa hukum-hukum.
-
Al-Qur’an sebagai Syifa’
Al-Qur’an merupakan obat yang Allah persiapkan untuk manusia. Karena sakit
biasanya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor lemahnya kondisi tubuh dan
faktor dari luar tubuh, seperti kondisi alam dan menularnya wabah penyakit.
Seperti halnya tubuh, hati juga bisa mengalami sakit oleh dua kondisi tersebut.
Jika iman sedang lemah dan godaan di luar besar, maka hati bisa hancur lebur.
-
Al-Qur’an sebagai rahmat
Al-Qur’an diturunkan Allah sebagai bentuk kasih sayang terbesar-Nya kepada
manusia. Rahmat itu termasuk seluruh bentuk kebaikan dan segala hal yang
bermanfaat untuk manusia di dunia maupun di akhirat. Komunikasi yang kita
maksud dan bisa ditangkap dan dipahami oleh orang lain juga merupakan bentuk
rahmat besar dari Allah terhadap manusia.
2.
As-Sunnah
Definisi As-Sunnah
Ulama Hadis sepekat bahwa arti dasar kata As-Sunnah yang
berkaitan erat dengan Hadis, yaitu semua yang berkaitan dengan nabi Muhammad
SAW. Secara terminologi As-Sunnah didefinisikan sebagai sesuatu yang didapat
dari nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, dan sifat jasmani
atau perilaku, serta sirah nabi Muhammad SAW baik sebelum maupun sesudah diutus
menjadi nabi.
Fungsi Sunnah
Fungsi sunnah adalah sebagai tafsir bagi Al-Qur’an,
mengungkap rahasia yang dikandungnya, dan menjelaskan kehendak Allah SWT dalam
perintah-perintah-Nya atau larangan-larangan-Nya. As-Sunnah berfungsi sebagai
penjelas atas apa yang sulit dipahami dalam Al-Qur’an, tapi tanpa Al-Qur’an
As-Sunnah bisa dipahami dengan sendirinya.
3. Kitab-kitab
Para Ulama
Selain Al-Qur’an dan Hadis, ilmu pengetahuan Islam secara
umum dan Ilmu pengetahuan akhlak dan adab secara khusus sangat kaya dengan
bahan yang bisa digunakan untuk memperkaya ilmu komunikasi Islam. Di antara
kitab-kitab yang sangat bermanfaat untuk dijadikan referensi itu adalah:
a. Kitab Ihya ‘Ulumuddin karya Imam abu
Hamid al-Ghazali, yang berkaitan dengan komunikasi Islam adalah tentang Afat
al-lisan (penyakit lisan).
b. Minhaj
al-Qashidin karya al-Maqdisi yang juga membahas tentang Afat al-lisan (penyakit
lisan).
c. Riyadhus
Shalihin karya Imam
Nawawi, yang berkaitan dengan komunikasi Islam adalah bab tentang al-shidq
(kejujuran), nasihat, memperbanyak jalan berbuat kebaikan, dan lain-lain.
d. Kitab Afat al-Lisan fi Dhau Al-Qur’an wa
as-Sunnah karya Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, pembahsannya tentang
gosip (ghibah) dan adu domba (naminah), tentang lisan yang kotor,
dan sebagainya.
e. Adab al-lisan karya Abu Anas Majid al-Nabkani yang membahas
tentang etika manusia dalam menggunakan lidahnya.
4. Ilmu Komunikasi
Pada dasarnya ilmu komunikasi memiliki ciri yang sama
dengan pengertian ilmu pada umumnya, yang membedakannya terletak pada objek
kajiannya telah fokus pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia.
Terdapat tiga pokok utama dalam ilmu komunikasi, yaitu:
a. Objek pengamatannya adalah produksi, proses
dan pengaruh tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia.
b. Ilmu komunikasi bersifat ilmiah empiris.
c. Ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena
sosial yang berkaitan dengan produksi.
Secara umum ilmu komunikasi adalah pengetahuan
tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui penelitian tentang sistem,
proses, dan pengaruhnya yang dapat dilakukan secara rasional. Ilmu komunikasi
tersebut sangat bermanfaat dalam membangun ilmu komunikasi Islam.
Bab 3
Beberapa Konsep Dasar Komunikasi Islam
Konsep Dasar
1. Komunikasi Ada
Sejak Manusia Ada
Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di muka bumi ini.
Sejarah komunikasi ada tiga yaitu, yang pertama adalah komunikasi antara
nabi Adam dengan Allah, maka Allah menyuruh Adam mengenalkan nama-nama pada
umatnya. Kedua, ketika nabi Adam merasa kesepian, lalu diciptakan Hawa
guna menemaninya. Lulu mulai saat itu Adam berkomunikasi dengannya. Ketiga,
Adam berkomunikasi dengan dirinya sendiri, caranya yaitu ketika Adam berkomunikasi
dengan malaikat dan iblis tanpa bertemu langsung dengan keduanya, melainkan
malaikat dan iblis yang berada dalam dirinya Adam sendiri.
2. Komunikasi
Terkait dengan Pandangan Islam Terhadap Manusia
Manusia adalah makhluk empat dimensi, yaitu:
a. Sebangai makhluk Allah yang berarti manusia
selalu ketergantungan dengan Penciptanya.
b. Sebagai diri sendiri (nafs) yang memiliki dua
dimensi, baik dan jahat, dan mereka bergulat dengan kedua kekuatan ini.
c. Sebagai makhluk yang hidup dengan sesama
(sosial) yang tidak mungkin hidup menyendiri dan memisahkan diri dari
komunitasnya.
d. Sebagai makhluk yang hidup di alam semesta,
maksudnya manusia tidak dapat mengelak untuk berinteraksi dengan makhluk lain
selain manusia di muka bumi.
3. Komunikasi
Adalah Kebutuhan Dasar Hidup Manusia
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Manusia tidak akan bisa
hidup tanpa kebutuhan dasar, sehingga dapat diartikan tanpa berkomunikasi
manusia tidak akan bisa hidup. Kebutuhan hidup itu antara lain:
a. Kebutuhan mempertahankan hidup
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan Sosial
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja
4. Komunikasi
Adalah Wujud dari Kasih Sayang Allah Terhadap Manusia
Komunikasi adalah rahmat untuk dapat digunakan dengan baik dan jangan
digunakan untuk menjadikan komunikasi sebagai alat dalam membantah
perintah-perintah Allah atau jangan sampai membuat Allah marah (murka). Allah
menyebut komunikasi sebagai bayan, yang artinya kemampuan berkomunikasi dengan
jelas serta dapat dipahami oleh orang lain.
5. Komunikasi Bertujuan
untuk Saling Mengenal Antarmanusia Buat Mewujudkan Semangat Takwa
Prinsip Islam dalam berkomunikasi adalah atqokum, yaitu paling takwa
di antara kamu. Intinya dalam berkounikasi kita harus menularkan,
menambah/meningkatkan, atau mendapatkan ketakwaan bagi orang lain agar proses
komunikasi tidak sia-sia. Berteman itu harus bisa menambah ketakwaan.
6. Komunikasi
Bertujuan untuk Menebar Semangat Silm (Kedamaian atau Kenyamanan)
Komunikasi Islam ingin menularkan kenyamanan dengan kita. Arah dari
komunikasi Islam ini adalah menyelamatkan, menenangkan, menentramkan,
mendamaikan, menyamankan, baik itu untuk kita maupun untuk orang lain. Sehingga
prinsipnya ialah Islam yang membawa kenyamanan dan kedamaian bagi yang
mendengarkan.
7. Komunikasi
Adalah Paket
Paket yang dimaksud di sini adalah paket komunikasi, yaitu hati, lisan,
dan perbuatan. Sumber pesannya adalah hati dan hati merupakan sumber
kehendak, maka pesan yang dikeluarkan oleh lisan, tulisan, dan bahasa tubuh
adalah kehendak hati. Sehingga hati yang baik akan mengeluarkan pesan-pesan
yang indah, tapi sebaliknya.
8. Komunikasi
Memiliki Efek Dunia dan Akhirat
Tujuan komunikasi adalah pertukaran pesan dan saling memengaruhi, maka
membangun komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan suasanayang sehat adalah bagian
yang tidak dapat terpisahkan dari Islam. Komunikasi dapat memengaruhi karena
komunikasi memiliki kekuatan menyihir atau memukau orang lain. Sehingga apa
saja yang didengar baik-baik akan menjadi inspirasi di waktu yang berlalu cukup
lama tapi masih bisa dikenang dan bermanfaat. Karena komunikasi dapat menyihir,
merusak, atau menghipnotis, maka komunikasi Islam selalu berpikir dampaknya apa
untuk dunia dan akhirat.
Bab 4
Istilah-istilah Komunikasi dalam Al-Quran dan Hadis
A. Jenis Pesan
Pesan adalah seperangkat lambang bermaknayang disampaikan
oleh komunikator. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesan diartikan sebagai
amanat yang disampaikan lewat orang lain, perintah atau nasihat yang tidak
langsug atau memalui perantara. Pesan terbagi dua, yaitu:
1. Pesan Verbal
Pesan verbal terbagi menjadi tiga istilah, yaitu:
a. Lafdz
Lafdz artinya
melemparkan udara dari dalam melalui proses dalam mulut yang disebut juga
suara. Keluarnya suara yang isinya bermakna itulah yang disebut dengan lafdz.
Lafdz itu apa yang dipikirkan, itu yang dibicarakan. Sehingga setiap
keluar lafdz yang bermakna maka akan dicatat oleh malaikat. Lafdz
ini adalah bentuk pesan yang paling sederhana yang keluar dari mulut manusia
dan dapat dipahami maknanya.
b. Qaul
Qaul dapat
diartikan sebagai kata yang diucapkan oleh komunikator karena keinginannya. Qaul
disini maksudnya adalah kata yang diucapkan seseorang atas dasar kesengajaan
dan dalam kondisi sadar. Qaul ini sebenarnya sama dengan lafdz,
tapi lebih lengkap dan luar penggunaannya dibanding lafdz. Qaul
dalam Al-Qur’an itu cukup banyak. Qaul yang ada dalam Al-Quran bermakna
kalimat dan digandeng dengan sifat tertentu. Berikut ini adalah qaul
yang terdapat dalam Alquran:
-
Qaulan Ma’rufan, yaitu kata-kata
yang baik, tidak menyindir, bijak, santun, gunanya agar si pendengar tidak
tersinggung. Contohnya, seorang lelaki ingin meminas seorang perempuan yang
suaminya baru saja meninggal. Maka niat atau keinginan itu tidak boleh
diucapkan langsung, tapi dengan cara qaulan ma’rufan. Alasan menggunakan
qaulan ma’rufan dalam kasus ini untuk memastikan dalam rahim perempuan itu,
apakah masih ada benih sang suami atau tidak. Selain itu untuk memastikan si
perempuan itu sudah bisa tegar setelah ditinggalkan oleh sang suami.
-
Qaulan Kariman, yaitu kata-kata yang berharga dan ternilai tau mulia. Qaulan
kariman adalah ungkapan yang indah sehingga yang diajak bicara merasa
bahagia, dihormati, dan dimuliakan. Qaulan kariman itu kata-kata yang
menghargai atau memuliakan oraang. Mengapa perlu memuliakan manusia? Karena
Allah SWT saja memuliakan manusia, maka manusia juga harus memuliakan manusia.
Kata-kata yang memuliakan itulah yang disebut qaulan kariman. Panggillah
seseorang dengan nama yang disenanginya, karena sejahat-jahatnya seseorang pasti
ada sisi baiknya.
-
Qaulan Maysuran, yaitu kata-kata yang mudah, menyenangkan hati, tidak
menutup harapan orang untuk meminta bantuan dan memberi harapan. Qaulan
Maysuran adalah kata-kata yang tidak menyakiti hati orang. Qaulan maysuran
adalah ungkapan yang memudahkan seseorang yang mengharapkan seseatu dari kita
mudah menerimanya dan kita yang mengucapkan juga berharap diberi kemudahan oleh
Allah SWT.
-
Qaulan Balighan, yaitu ucapan yang indah, maksudnya perkataan yang sampai
pada maksud, berpengaruh pada jiwa. Menyampaikan apa yang dimaksud dengan
bahasa yang indah dan dapat mempengaruhi orang lain, sehingga orang tersebut
mengerti apa yang kita maksud dan membekas di hatinya. Intinya qaulan
balighan itu menyampaikan sesuatu yang si penerimanya tahu apa yang
dimaksud. Qaulan balighan itu membahas bagaimana kata-kata itu masuk ke
hati orang, menusuk, merasuk, atau menyelinap.
-
Qaulan Layyinan, adalah ungkapan yang lemah lembut. Upaya untuk
berkomunikasi dengan cara yang lunak, tidak memvonis, mengingatkan
tentangsesuatu yang disepakati, seperti kematian. Qaulan layyinan ini
seperti memanggil seseorang dengan panggilan yang disukainya. Qaulan
layyinan akan membuka hati orang yang keras menjadi lunak atau lembut.
-
Qaulan Sadidan, adalah ungkapan dengan perkataan yang benar dan tepat
sasaran. Makna umum dari qaulan sadidan adalah perkataan yang tepat
dengan kondisi yang ada. Ucapan yang benar dan tidak menyakiti hati orang lain
dengan memotivasinya tanpa sedikitpun menurutkan semangat orang tersebut. Qaulan
sadidan digunakan untuk memberitahu hal yang sebenarnya dengan cara yang
benar, karena tidak semua kata yang benar menjadi tepat kalau ditempatkan pada
posisi yang tidak benar.
-
Qaulan Tsaqilan, adalah perkataan yang berat dan penuh makna. Kata-kata
yang berat maksudnya adalah berat bobotnya, maknanya mendalam. Kata-kata yang
bobotnya adalah Alquran, hadis, dan ijtihad karena maknanya mendalam. Sehingga
ketika mau menulis dan berbicara harus memiliki qaulan tsaqilan sehingga
menjadi lebih baik.
-
Qaulan ‘Adziman, adalah perkataan yang besar. Maksudnya adalah perkataan
yang membawa dampak besar. Ucapan yang membahayakan aqidah, akhlak, dan iman.
Qaulan ‘adiman ini adalah kata-kata yang dapat merusak atau membahayakan
keyakinan orang lain. Kerusakan itu berdampak pada orang yang mengucapkan dan
menerima kemudian mengonsumsinya.
-
Ahsanu Qaulan, adalah perkataan yang paling baik. Orang yang terbiasa
mengucapkan dan mendengarkan kata-kata yang baik, maka akan menjadi pribadi
yang baik pula.
Dari sembilan jenis kata yang telah dipaparkan
sudah sangat jelas bahwa komunikasi sangat berpengaruh pada orang yang
mengonsumsinya.
c. Kalimat
Kalimat dalam bahasa Arab adalah senyawa dari dua unsur, yaitu Lafdz dan
ifadah, yang artinya susunan lafdz yang mengandung makna yang
sempurna. Kalimat lebih luas cakupan maknanya daripada qaul.
Dalam Al-Qur’an kata “kalimat” disebut sebanyak tujuh kali dan itu disandingkan
dengan kata lainnya, karena tidak dapat berdiri sendiri.
-
Kalimatullah, yaitu kalimat yang berasal dari Allah.
Semua yang berasal dari Allah, yang tertuang dalam Al-Qur’an itulah yang
dinamakan kalimatullah. Kedudukan kalimatullah adalah kalimat yang tertinggi, karena
tidak pernah salah. Salah satu cirinya yaitu adil, yakni adil dalam menentukan hukum
dan keputusan.
-
Kalimat alladzina kafaru, adalah kalimat yang
keluar dari orang-orang yang mengingkari kebenaran, yakni kalimat yang
bertentangan dengan kalimatullah. Kallimat yang satu ini menempati posisi yang
paling rendah, tidak berkualitas, dan mudah dipatahkan.
-
Kalimatun sawa’, artinya kalimat yang sama. Maksudnya adalah upaya untuk
mencari titik temu dari semua pihak yang berkomunikasi secara objektif terhadap
kebenaran dengan mencari persamaan.
-
Kalimat al-Kufr, artinya kalimat yang mengingkari akan
kebenaran, atau mengandung unsur pelecehan terhadap nilai-nilai kebenaran atau
orang yang membawanya. Kalimat ini berbeda dengan kalimatulladzina kafaru,
karena kalimat ini mungkin terjadi pada orang yang mengaku beriman dan sudah
bersyahadat tetapi mengingkari kebenaran yang telah diakuinya.
-
Kalimat Al-Taqwa, adalah kalimat yang berfungsi
melindungi orang dari hl-hal yang membahayakan dirinya. Sehingga kalimat yang
paling baik dan menyelamatkan adalah laailaaha illallaah. Kalimat ini
melindungi orang yang mengucapkannya dari perbuatan syirik.
-
Kalimat al-Thayyibah, adalah kalimat yang baik,
enak didengar, bersih, dan menumbuhkan semangat orang akan hal kebaikan.
Kalimat ini berpengaruh kuat dan merasuk ke dalam jiwa seseorang ketika
seseorang lain mengucapkannya. Kalimat ini berfungsi sebagai pelindung dan
memotivasi orang untuk melakukan kebajikan dan menjauhi kemunkaran. Kalimat ini
tidak mudah dibantah atau dipatahkan karena memiliki kekuatan yang merasuk ke
jiwa seseorang.
-
Kalimat al-Khabitsah, adalah kalimat yang kotor,
buruk, hina, rusak dan derajatnya rendah. Kalimat itu adalah kufur, syirik, dan
perbuatan yang tidak benar dan tidak baik. Kalimat ini tidak kuat sehingga
orang yang menerimanya tidak memiliki prinsip hidup yang kuat dan mudah terombang-ambing.
2. Pesan Nonverbal
Dalam Al-Qur’an juga membahas bahasa non verbal, yaitu
bahasa isyarat mata, tangan, kaki, wahaj, gerakan tubuh, bibir, kepala, dan
lain sebagainya. Bahkan dalam Al-Qur’an isyarat itu dari ujung kepala sampai
ujung kaki.
B. Kekuatan Pesan
Pesan yang disampaikan oleh seseorang itu belum tentu
kebenarannya. Masih simpang siur dan bisa dikatakan tidak selalu mengandung
kebenaran. Pesan yang disampaikan oleh seseorang itu memiliki tingkatan yang
berbeda dari yang lainnya. Ada yang biasa saja, ada pula yang sangat bermakna.
Kekuatan pesan itu bagaimana mengatur kata sehingga tidak dapat menyabutnya
kembali, saat itu juga bisa membuat orang tidak berkutik lagi dengan
kata-katanya.
1. Naba’
Naba’ bukan sekedar berita karena naba’ memiliki pengaruh yang luas dan
merupakan pesan yang paling kuat. Naba’ adalah pesan yang sangat menarik
perhatian orang banyak secara terus menerus.
2. Khabar
Khabar dalam bahasa Indonesia artinya kabar atau berita. Kabar atau berita
ini bisa benar dan bisa juga salah. Khabar dan Naba’ sama-sama berisi berita
atau kabar, tetapi khabar tidak seluas naba’, meskipun keduanya mempunyai dua
kemungkinan, yaitu salah atau benar. Khabar bersumber dari orang lain ataupun
dari diri sendiri.
3. Hadis
Kata hadis dalam kamus bahasa Arab artinya berita atau baru. Jika khabar
bersumber dari orang lain, maka hadis adalah berita baru yang bersumber dari
pembawa berita.
C. Metode
Penyampaian Pesan
1.
Hiwar
Hiwar artinya diskusi antara dua orang atau lebih untuk mencari hakikat
kebenaran atau untuk mencari solusi tengah yang bisa memuaskan semua pihak.
Hiwar adalah berbagi pandangan atau sudut pandang dari satu orang dengan orang
yang lain dengan sepakat untukmemilih salah satu pandangan atau mengompromikan
sejumlah pendapat dengan tujuan mencari kebenaran.
2.
Jidal
Jidal artinya perdebatan. Jidal lebih cenderung memenangkan suatu pendapat,
bukan untuk mencari kebenaran. Maka Allah SWT hanya memperbolehkannya untuk
digunakan oleh orang yang beriman dengan cara yang baik. Jidal digunakan untuk
mematahkan pendapat orang yang salah dan mengotot. Jidal memiliki ilmu sendiri yaitu
ilmu mantik, yang digunakan agar lawan tidak berkutik lagi.
3.
Bayan
Bayan secara bahasa artinya jelas atau terang, sedangkan secara istilah
artinya menjelaskan tujuan dengan pilihan kata yang tepat. Bayan adalah metode
penyampaian pesan yang membuat orang lain pahan dengan apa yang kita jelaskan.
Bayan merupakan keterangan yang menjelaskan untuk memahamkan orang lain.
4.
Tadzkir
Tadzkir artinya pengingat atas kesalahan dan kekhilafan. Pengingat yang
dimaksud adalah untuk orang yang sudah tahu tetpi melanggar apa yang sudah
diketahuinya. Tadzkir dilakukan setelah seseorang melakukan kesalahan.
5.
Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan pesan dengan bahasa yang indah, sehingga pesan
yang disampaikan bisa diterima dengan nyaman. Tujuan dari metode penyampaian ini
adalah pesan yang disampaikan itu sampai dengan mengesankan.
6.
Tabsyir
Tabsyir artinya menyampaikan kabar gembira atau bahagia. Tujuannya untuk
memotivasi seseorang agar lebih baik lagi setelah mengetahui kabar gembira itu
dan agar setiap orang selalu berbuat baik.
7.
Indzar
Indzar artinya pengingat yang menunjukkan rasa takut dan kehati-hatian.
Indzar ini berbeda dengan tadzkir. Letak perbedaannya yaitu jika indzar adalah
pengingat untuk seseorang sebelum ia melakukan kesalahan atau hal-hal yang
merugikan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat, dengan catatan orang
tersebut belum mengetahui kebenaran yang disampaikan. Sedangkan tadzkir adalah
pengingat untuk orang yang sudah mengetahui kebenaran, namun ia lupa atau
khilaf sehingga telah melakukan kesalahan. Indzar bertujuan sebagai antisipasi
terhadap perbuatan yang merugikan.
8.
Ta’aruf
Ta’aruf adalah metode yang digunakan saat akan mengenal seseorang. Ta’aruf
bermanfaat agar seseorang saling kenal mengenal. Saling kenal yang dimaksudkan adalah saling mengetahui dan
saling mengenal tanda-tanda atau ciri-ciri orang, baik lewat nama, cara
berbicara,watak dan karakter, dan berbagai aspek lainnya. Saling mengenal
merupakan salah satu tuntutan dalam hidup bersosial. Sementara situ saling
mengenal adalah kebutuhan dasar manusia.
9.
Tawashi
Tawashi artinya tersambung. Tawashi berasal dari kata wasiat yang artinya
menyampaikan pesan-pesan khusus untuk disambungkan. Tawashi merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang menghubungkan orang-orang terdekat dan orang-orang
khusus, sehingga terjalin suasana hati yang lebih dekat.
10. Nasihat
Nasihat artinya jernih, suci, bersih, dan tanpa noda. Nasihat adalah pesan
yang disampaikannya dari hati yang bersih, tulus untuk kebaikan saudaranya.
Nasihat adalah ajaran yang mengandung kebaikan dan larangan yang mencegah
perbuatan buruk. Nasihat adalah salah satu bentuk komunikasi yang membawa
dampak positif, baik bagi orang yang menasihati maupun yang dinasihati.
11. Irsyad
Irsyad artinya petunjuk dari jalan yang sesat. Irsyad merupakan proses
bantuan untuk orang lain dalam mengatasi masalahnya dengan membimbingnya.
Irsyad itu bimbingan konseling yang memberikan perhatian khusus pada seseorang.
Sumber masalah manusia yaitu menyekutukan Allah (syirik), bermasalah dengan
kedua orang tuanya, membunuh anak karena takut miskin, membunuh orang, dan
mendekati zina.
12. Wa’dz atau
Mau’idzah
Mau’idzah adalah komunikasi yang membuat hati orang menjadi lembut atau
dengan kata lain untuk melembutkan hati orang. Wa’dz atau mau’idzah itu
kata-kata yang membuat orang tenang dan sejuk. Wa’dz atau mau’idzah digunakan
untuk menasehati orang hingga menyentuh ke hati orang tersebut.
13. Idkhal al-Surur
Idkhal al-surur artinya pesan yang berisi perintah untuk membahagiakan
orang lain. Idkhal al-surur adalah kata-kata yang membuat orang lain tidak
sedih meskipun mendapat kabar buruk (membuat orang yang sedih menjadi senang).
Bab 5
Fungsi-fungsi Komunikasi Islam
Bab ini berisi penjelasan dadi bab sebelumnya.
Dari kekuatan pesan yang telah disampaikan pada bab 4, maka dapat diketahui fungsi-fungsinya.
Fungsi-fungsi Komuniksi
1. Fungsi Informasi
Dalam fungsi ini menggunakan naba’, khabar, hadis, dan bayan yang berfungsi
untuk menginformasikan. Informasi untuk saat ini merupakan kebutuhan dasar
manusia layaknya makan dan minum sehingga informasi bisa dikatakan sama dengan
kehidupan. Informasi itulah yang menjadi kunci utama untuk menentukan sikap dan
perilaku manusia, karena informasi yang memberi tahu mana yang baik dan mana
yang buruk.
2. Fungsi Meyakinkan
Hiwar dan jidal adalah metode yang menjadi pelopor dari fungsi ini. Fungsi
meyakinkan yang dimaksud adalah mengemukakan gagasan atau pendapat yang dapat
diterima oleh semua orang dengan sukarela dan tidak terpaksa.
3. Fungsi Pengingat
Fungsi yang satu ini dapat dicapai dengan menggunakan metode tadzkir dan
indzar yang kemudin melahirkan muballigh. Fungsi pengingat ini muncul karena
adanya faktor lupa atau ketidaktahuan. Secara dakwah fungsi pengingat digunakan
agar manusia selalu ingat tentangtujuan hidup yang sebenarnya.
4. Fungsi Memotivasi
Metode yang digunakan untuk mencapai fungsi ini adalah tabligh dan tabsyir.
Fungsi ini melahirkan motivator, yaitu orang yang memberi semangat agar orang
lain bisa menjadi lebih baik. Fungsi motivasi ini sangat ideal, baik itu untuk
diri sendiri maupun untuk orang lain.
5. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi melahirkan komunitas untuk saling mengenal.
Bersosialisasi merupakan kebutuhan manusia untuk bisa diterima dan dihargai
oleh masyarakat sekitar. Fungsi ini disebut dengan ta’aruf. Sehingga metode
ta’aruf adalah metode yang paling efektif dalam fungsi ini agar hubungan
antarmanusia menjadi tersambung.
6. Fungsi Bimbingan
Dalam komunikasi Islam fungsi bimbingan disebut irsyad, sehingga
metode yang digunakan adalah metode irsyad dan tawashi. Fungsi
ini digunakan untuk membantu manusia agar berbuat kebajikan, memperbaiki
kondisi yang sudah rusak, membantu menemukan potensi diri yang dimiliki dan
mengembangkan potensi tersebut secara maksimal.
7. Fungsi Kepuasan
Spiritual
Metode yang dipakai dalam fungsi ini adalah metode mau’idzah dan
nasihat. Fungsi ini membuat hati orang menjadi tenang dan lembut dengan cara
mendekatkan seseorang tersebut kepada Allah.
8. Fungsi Hiburan
Idkhal al-Surur adalah metode yang digunakan dalam fungsi ini. Fungsi hiburan yang
dimaksudkan ini adalah membahagiakan hati orang dengan kata-kata. Membuat orang
tidak bersedih melalui ungkapan-ungkapan yang menyenangkan, meskipun kata-kata
biasanya sering melukai hati.
Bab 6
Bentuk- Bentuk Komunikasi Islam
A. Bentuk-bentuk
Komunikasi Islam
1. Komunikasi
ilahiah
Komunikasi ilahiah adalah komunikasi manusia dengan Penciptanya. Komunikasi
yang seperti ini telah terjadi sejak Allah SWT meniupkan ruh-Nya kepada
manusia. Sejak itulah komunikasi terjalin dan Allah mengenalkan diri-Nya kepada
manusia dan meminta mereka bersaksi bahwaAllah adalah tuhan mereka.
2. Pola Komunikasi
Manusia dan Penciptanya
a. Pola komunikasi
dengan manusia pilihan
1) Komunikasi langsung
Komunikasi Allah dan manusia secara langsung ini pernah terjadi pada Nabi
Musa a.s. Adapun dengan Nabi yang lain, yaitu lewat wahyu, baik itu disampaikan
ke hati tanpa perantara malaikat atau melalui perantara malaikat.
2) Komunikasi dengan wahyu
Komunikasi melalui wahyu adalah hal yang paling lazim terjadi pada semua
Nabi dan berakhir pada Nabi Muhammad SAW karena beliau merupakan nabi terakhi
utusan Allah. Kemudian komunikasi manusia dengan Allah terjadi melalui salat,
zikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan lain sebagainya.
b. Pola Komunikasi
dengan Manusia Biasa
Allah SWT menyediakan media agar manusia tetap bisa
berkomunikasi dengan-Nya. Media itu dengan salat, zikir, membaca Al-Qur’an,
berdoa, istighfar, tobat kepada Allah, dan lain sebagainya.
1) Salat
Salat adalah kegiatan yang melibatkan jasad dan ruh, yaitu jasad melakukan
gerakan dan bacaan-bacaan salat, sementara ruh mengagungkan Allah dengan sikap
takut, cinta, taat, memuji, bersyukur, merendah dan patuh kepada-Nya. Salat
mengajarkan manusia untuk melakukan komunikasi secara intensif dengan Allah.
Ketika membaca al-Fatihah dalam salat itu sebenarnya manusia sedang
berkomunikasi dengan Allah. Sehingga agar komunikasinya baik, manusia
diperintahkan untuk melaksanakannya dengan khusuk, yaitu menghadirkan kebesaran
Allah dan merasa takut ditolak sehingga memfokuskan diri dan tidak sibuk dengan
yang lain.
2) Zikir
Zikir secara bahasa artinya mengingat sesuatu dengan cara diucapkan dengan
lisan atau dihadirkan di dalam hati. Secara istilah zikir adalah segala sesuatu
yang diucapkan oleh lisan dan yang dipersepsikan oleh hati untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Zikir ini merupakan komunikasi kepada Allah dengan
menghadirkannya dalam hati, menyebut melalui lisan, mempelajari-Nya, mengajak
orang atas apa yang diperintahkan, dan mencegah apa yang telah dilarang-Nya.
3) Istighfar dan tobat
Istighfar dan tobat ini merupakan komunikasi manusia dengan Allah untuk
melepas semua beban yang ada dalam dirinya dengan cara mengakui kesalahan dan
berjanji untuk mengganti kesalahan tersebut dengan berbuat kebajikan, serta
meminta maaf kepada Allah atas segala kesalahan tersebut.
4) Tilawah Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah bentuk komunikasi Allah dengan hamba-Nya. Banyak sekali
bentuk komunikasi yang ada di dalamnya, yaitu:
-
Komunikasi Allah dengan malaikat
-
Komunikasi Allah dengan para Nabi dan Rasul
-
Komunikasi Allah dengan iblis
-
Komunikasi Allah kepada manusia melalui perantara Rasul
-
Komunikasi Allah dengan manusia
-
Komunikasi manusia dengan makhluk lainnya
-
Komunikasi sesama manusia
B. Komunikasi
Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal atau biasa disebut dengan
intrapribadi adalah komunikasi yang berlngsung di dalam diri seseorang. Pada
komunikasi ini terjadi dialog dengan diri sendiri, yakni dia sebagai
komunikator dan dia pula sebagai komunikan, dia yang bertanya dan dia pula yang
menjawab. Bentuk komunikasi yang satu ini merupakan komunikasi dengan diri
sendiri tanpa melibatkan orang lain.
C. Komunikasi
Antarmanusia
Komunikasi antamanusia adalah komunikasi manusia dengan
sesama manusia. Bentuk komunikasi yang seperti ini banyak dibahas dalam ilmu
komunikasi umum.
1. Komunikasi
Antarpersonal (Komunikasi Antarpribadi)
Komunikasi antarpribadi adalah penyampaian pesan yang
dilakukan komunikator kepada komunikan baik antara dua orang maupun lebih
dengan tujuan yang jelas. Hubungan komunikasi ini memainkan peran penting dalam
kehidupan karena permasalahan yang tidak dapat diselesaikan sendiri dapat
diselesaikan dengan bentuk komunikasi yang satu ini
2. Komunikasi
Kelompok
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar hidup bersosial,
sehingga komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup
bermasyarakat. Bentuk komunikasi ini tidak dapat dipisahkan dari keseharian
manusia. Tetapi bisa dikatakan kelompok karena anggotanya merasa terikat dengan
kelompok dan nasib anggota tersebut saling bergantung.
3. Komunikasi
Massa
Komuikasi massa adalah bentuk komunikasi yang
menyampaikan pesan melalui media sehingga berperan penting karena bisa
menjangkau massa dalam skala luas. Media yang biasa digunakan adalah, surat
kabar, majalah, film, radio, televisi, dan internet. Manfaat dari komunikasi
ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur,
membimbing, atau memengaruhi pemiliran orang. Tanda pokok dalam komunilasi
massa adalah bersifat tidak langsung, satu arah, dan terbuka, serta memiliki
publik yang tersebar luas.
Bab 7
Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Komunikasi Islam
Prinsip-prinsip Komunikasi Islam
1.
Prinsip Ikhlas
Ikhlas adalah kerja hati. Pesan yang disampaikan oleh
komunikator akan berdampak positif bila komunikan menerimanya dengan hati yang
ikhlas. Secara bahasa ikhlas artinya suci, bersih dari noda. sedangkan secara
istilah ikhlas artinya kerja yang dilakukan oleh hati untuk menyucikan dirinya
dari berbagai motif yang tidak benar. Kekuatan pesan juga dipengaruhi oleh
keikhlasan pengirim pesan, sehingga ketika pengirim pesan tidak ikhlas maka
tidak akan berpengaruh terhadap si menerima pesan. Ikhlas itu letaknya di hati
dan terungkap melalui anggota tubuh.
2.
Prinsip Pahala dan Dosa
Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap pesan mempunyai
konsekuensi pahala dan dosa. Lisam adalah penentu dalam berkomunikasi. Agar
lisan selalu terpelihara, maka Islam membimbing umatnya
melakukanlangkah-langkah berikut:
-
Islam melarang berkata kotor dan kasar
-
Memberikan motivasi agar selalu berkata yang baik,
caranya:
ü Menyampaikan kabar gembia dan mewanti-wanti
orang yang sembarang memberi pernyataan
ü Berkata yang baik menyebabkan masuk surga dan
mendapatkan tempat yang baik di sana
ü Berkata yang baik dikategorikan memberi
sedekah atau pengganti pemberi sedekah
ü Islam identik dengan ucapan yang baik
3.
Prinsip Kejujuran
Kejujuan merupakan prinsip yang mendasar dalam komunikasi
Islam ketika menyampaikan pesan. Bentuk kejujuran dalam berkomunikasi adalah
-
Tidak memutarbalikkan fakta
-
Tidak berdusta
4.
Prinsip Keberhasilan
Prinsip ini tidak kalah pentingnya dengan prinsip yang
sebelumnya. Karena menyampaikan pesan yang memberikan harapan orang itu lebih
baik daripada membuat orang tersebut pesimis. Tujuan dari prinsip keberhasilan
adalah memberikan kenyamanan psikologis pada orang yang mendengarkan.
5.
Prinsip Positif
Komunikator yang menyampaikan pesan positif kepada
komunikan akan membuat komunikan berbuat positif. Pesan yang positif sangat
berpengaruh dalam kebahagiaan seseorang bagaimanapun kondisinya. Pesan positif
biasa disebut dengan motivasi. Pesan yang optimis merupakan langkah awal untuk
menuju kemenangan.
6.
Prinsip Paket (Hati, Lisan, dan Perbuatan)
Manusia diciptakan Allah satu paket lengkap, yaitu hati,
lisan, dan perbuatan. Prinsip paket disini dimaksudkan bila hati, lisan, dan
perbuatan selalu konsisten. Artinya hati yang baik akan membuat lisan berkata
yang baik dan perbuatannya juga baik. Konsistensi antara hati, lisan, dan
perbuatan ini membuat manusia menjadi sukses. Sementara inkonsistensi, yaitu
ketidaksesuaian antara hati, ucapan dan perbuatan membuat membuat nilai
seseorang menjadi berkurang atau cacat. Inkonsistensi ini menunjukkan pada
kemunafikan.
7.
Prinsip Dua Telinga Satu Mulut
Prinsip ini mengedepankan mendengar daripada berbicara.
Maka dari itu, orang yang cerdas adalah orang yang lebih banyak mendengar dari
pada berbicara dan mampu memilah-milah informasi sebelum informasi yang
didapatnya diberikan kepada orang lain.
8.
Prinsip Pengawasan
Prinsip pengawasan timbul dari diri mukmin
yang yakin bahwa Allah selalu mengetahui apa saja yang dilakukannya dan
dipikirkannya. Prinsip ini membuat orang merasa selalu diperhatikan dan
dipantau sehingga ia lebih berhati-hati dalam melakukan suatu hal atau
memikirkan sesuatu.
9.
Prinsip Selektivitas dan Validitas
Prinsip yang satu ini tidak hanya mengedepankan kepuasan
komunikan dalam menerima pesan, tetapi juga bertujuan bisa
mempertanggungjawabkan apa yang telah dikemukakan itu di akhirat kelak. Prinsip
ini berisi berita yang akurat dan berkualitas, maka komunikator harus lebih
selektif agar informasi yang disampaikan lebih valid.
10. Prinsip Saling
Memengaruhi
Komunikasi bertujuan untuk saling mengenal, berbagi
informasi, dan lain sebagainya. Dari tujuan tersebut komunikasi mempunyai
pengaruh besar dalah memengaruhi seseorang melalui perkataan. Karena komunikasi
bertujuan utama memengaruhi seseorang, maka membangun komunikasi untuk membuat
suasana yang sehat merupakan bagian dari Islam. Bentuk strategis komunikasi
adalah dapat memengaruhi pendapat orang lain dan menjadi faktor yang menentukan
baik buruknya manusia.
11. Prinsip
Keseimbangan Berita (Keadilan)
Dalam menyampaikan informasi kita harus objektif dan
netral agar semua pesan yang disampaikan adalah fakta yang relevan. Karena
informasi yang seimbang membuat keputusan menjadi akurat. Dalam memberikan
sikap atas informasi yang diperoleh haruslah bersifat seimbang.
12. Prinsip Privasi
Privasi adalah kerahasiaan pribadi sehingga tidak boleh
diungkapkan pada publik yang mengakibatkan pemilik rahasia menjadi malu. Islam
mengarahkan umatnya agar menyelesaikan masalah pribadi dengan melibatkan pihak
yang sangat terbatas. Melanggar privasi di dalam Islam merupakan status
pelanggaran hak asasi manusia, yaitu pencemaran nama baik.
Harjani Hefni. 2015. Komunikasi Islam. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.